Sebuah insiden tragis terjadi ketika pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Jeolla Selatan, menewaskan 179 orang.
Riwayat Insiden Pesawat
-Insiden Sebelumnya: Pesawat ini, yang terdaftar sebagai HL8088 dalam Sistem Informasi Teknis Pesawat, sebelumnya mengalami insiden pada tahun 2021. Pada Februari 2021, ekor pesawat tersebut terbentur landasan pacu saat lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo Seoul. Insiden ini menyebabkan kerusakan struktural pada pesawat.
-Tindakan Pemerintah: Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea memberlakukan denda sebesar 2,2 miliar won kepada Jeju Air, setelah pesawat tidak diperiksa dan diperbaiki secara menyeluruh pasca insiden.
Kontroversi dan Kritik
-Kurangnya Transparansi: Jeju Air awalnya disorot karena mengklaim tidak ada insiden sebelumnya dengan pesawat yang sama. CEO Jeju Air, Kim E-bae, akhirnya mengakui insiden sebelumnya, namun mengklasifikasikannya sebagai ‘peristiwa’ bukan ‘kecelakaan’ menurut hukum penerbangan.
-Penyebab Kecelakaan Muan: Pesawat tampak mencoba mendarat tanpa roda pendaratan setelah menerima peringatan tabrakan burung dari menara kontrol, sebelum akhirnya bertabrakan dengan tanggul beton dan terbakar. Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Langkah Jeju Air Pasca Kecelakaan
- Jeju Air menyatakan telah membayar denda, menyelesaikan pemeriksaan dan perbaikan, serta melanjutkan operasi sesuai peraturan. Meskipun demikian, kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam terkait keselamatan penerbangan.
Sumber: Korea Herald, Mirror
Video: Investigator AS Ikut Selidiki Penyebab Kecelakaan Jeju Air
Dalam sebuah kasus yang mengejutkan, kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan penegakan ketentuan keselamatan penerbangan untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Semoga penyelidikan tersebut dapat mengungkap fakta-fakta penting untuk keselamatan udara yang lebih baik.